Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.

Teknik memanjat tower : 
1. Pasang sabuk dengan benar dan pastikan nyaman untuk kalian.
2. Badan kalian harus rileks dan jangan tegang, karena otot otot tangan bisa berpengaruh saat memanjat.
3. Pijak pada besi yang panjang atau sambungan las dengan kencang dan juga kuat.
4. Tangan kalian berpegangan pada besi yang panjang atau sambungan las yang kencang dan juga kuat.
5. Posisi badan kalian saat memanjat jangan membusung, namun juga jangan menempel pada besi.
6. Saat berhenti, kaki dan tangan kalian harus dikancingkan pada tiang tower.
7. Bila ingin mengaitkan karabiner pada tiang tower, salah satu tangan kalian harus mengunci pada tiang tower sedangkan tangan yang satunya untuk memegang atau mengaitkan karabiner pada tiang tower. Begitu pula ketika kalian ingin turun, kalian juga harus melepaskan kait karabinernya.
8.  Selama memanjat, tidak boleh terburu-buru dan berhati-hati dalam melangkah
9. Pastikan beban alat dan bahan yang dibawa tidak melebihi batas beban yang dimiliki canabiner 
Tipe Tower jenis ini pada umumnya 3 macam, 
1) Tower dengan 4 kaki, atau tower pipa besar (diameter pipa 30 cm keatas) (tanpa kawat spanner). 
2) Tower segitiga yang dikokohkan dengan tali pancang/spanner.
3) Pipa besi yang dikuatkan dengan tali spanner.

K3 jenis peralataan wajib APD rope/tali access
Aturan Memanjat Tower

1. Fullbody Harness
2. Descender / alat turun
3. Hand Ascender / alat naik
4. Back-up Devices / pengaman tambahan
5. Chest Ascenders / alat naik di dada
6. Attachment Cow's Tills / lanyard
7. Foatloop / tangga pijakan kaki
8. Carabinner Oval / cincin kait
9. Helmet / helem
10. Glove / sarung tangan
11. Tali Kernmantle rope static / tali static

Alat Tambahandan Bahan
1. Obeng
2. baju lapangan dan tali
3. sarung tangan
4. helm+flashlight
5. harnes dkk (K3)
6. mur+baut dan tang
7. kunci pass dan tang crimping
8. gunting dan solasi
9. P3K, LAN tester dan tusuk gigi
10. tool bag untuk tempat alat
11. kabel UTP+konektor
12. kabel console

Tower dengan 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tipe ini mahal biayanya (650 juta hingga 1 milyar rupiah), namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika yang bonafid. (Indosat, Telkom, Xl, dll).
Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnyatower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter.Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas.

Tower jenis ketiga lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner.Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching). 
Berdasarkan lokasinya, tower jaringan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Rooftop : Tower yng terdiri di atas sebuah gedung.
2. Greenfield : Tower yang berdiri langsung di atas tanah.

Berdasarkan bentuknya, tower jaringan telekomunikasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Tower 4 Kaki ( Rectangular Tower )
Tower ini berbentuk segi empat dengan empat kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang sekali dijumpai roboh. Tower jenis ini memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Harga tipe ini sangat mahal, yakni sekitar 650 juta sampai 1 milyar rupiah, namun kuat dan mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis telekomunikasi dan informatika yang bonafid (Telkom, Indosat, XL, dll). Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.

2. Tower 3 Kaki ( Triangle Tower ) 
Tower berbentuk segi tiga dengan tiga kaki. Tower Segitiga disarankan untuk memakai besi dengan diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Towerjenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi, karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh, sehingga tali penguat tersebut tidak makin meruncing di tower bagian atas. Contoh : Lattice Tower, Mini Tower.


3. Pole 
Tower berupa tiang pancang dengan satu kaki. Tower ini di bagi menjadi 2 macam,  
1. tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama monopole. 
2. lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner.

Dalam 1 tim biasanya ada 3 orang dalam memanjat tower dan mereka memiliki tugas masing masing. Tiga orang tersebut masing masingnya memiliki tugas sebagai berikut:
1. Orang pertama sebagai orang yang bertanggung jawab di bagian peralatan. Dia bertugas mempersiapkan semua peralatan dan menanyakan adakah permasalahan di peralatan peralatan tersebut.
2. Orang kedua sebagai pemanjat. Sebagai pemanjat, dia harus tahu benar mengenai titik koordinat, titik permasalahan, arah angin, dan titik titiknya serta peralatan yang dibutuhkan dalam memanjat dan tidak lupa fisiknya pun harus sehat ya.
3. Orang ketiga sebagai orang yang melakukan setting di bawah seperti setting pointing, radio dan sebagainya agar terkoneksi dengan baik.

Langkah - langkah latihan memanjat Tower : 
Biasanya latihan memanjat tower ini di lakukan pada sore hari. Berikut saya tuliskan hal hal yang harus di lakukan sebelum memanjat tower:
1. Pastikan kondisi fisik sehat.
2. Cek apakah kondisi fisik dari tower yang akan kita naiki kuat atau adakah yang rusak di bagian bagian tertentu.
3. Keadaan tali atau speaner apakah sudah kuat atau belum.
4. Peralatan yang dipakai dalam memanjat tower apakah masih layak atau tidak.
5. Perhatikan kondisi cuaca di sekitar.
6. Perhatikan arah angin dengan benar.
7. Perhatikan pemasangan alat alatnya.

Kesimpulan :
Sebelum melakukan kegiatan memanjat tower pastikan kalian telah mengetahui SOP nya karena demi keselamatan kerja selain itu juga persiapan alatnya dengan baik.

Sekian dan Terima Kasih